This is my first blog...
it is me and my doughter , Vica..
HIKMAH
Di era modern seperti sekarang, masih saja banyak orang mengungkapkan dan meminta tolong kepada orang lain sehingga menjebak kepada arah perbuatan syaitan, akibatnya ia menjadi jauh dari Tuhan. Bahkan ia semakin percaya kepada tipu daya syaitan melalui mulut yang berkomat-kamit di depan kepulan asap kemenyan dan semerbak bunga 7 rupa serta pelbagai sesaji daripada dirinya menadahkan tangan kepada sang khaliq sambil berdoa’a dengan wasilah firmanNya yang suci.
Hal ini disesabkan karena kurangnya pengetahun tentang hikmah-hikmah yang ada dibalik ayat-ayat FirmanNya, yang pernah di lakukan oleh orang-orang yang menjadi kekasihnya yakni para Ulama dan Auliya.
Dalam hal ini saya akan sampaikan sebuah saduran dari karya Pak Lik ku tersayang Kiyai Syamsul Qodri ( Kiyai unik yang suka otak-atik komputer dan Linux Xandrosnya :) ), sebuah buku mini kajian Ramadhan edisi ke-dua 1428 H yang didalam
nya di sadur pula dari kitab-kitab Khozinatul Asror, Mujarobat Ad Dairobil Kabier dan lain-lain.
Semoga apa yang saya tulis ini menjadi suatu kajian dan menambah keimanan serta ketaqwaan kepada Allah Swt.
# MENGOBATI SEGALA PENYAKIT
Tulislah surat Yasin,Al Fatihah, Al Falaq, An Nas dan Ayat Kursi dengan minyak Misik, Zafaron dan air mawar ( di campur menjadi satu ) pada tempat yang terbuat dari keramik. Pada saat hujan tadahkan keramik tersebut ( kena air hujan langsung ) sehingga airnya akan menghapus tulisan itu dan airnya di tampung untuk di minum. Sebelum meminumnya bacalah niat :
Nawaitu Syifa a bi ayatillahi ngidomi wa asma ihil karim.
# SUPAYA BISA MENGHAPAL APA YANG DI DENGAR
Tulis
Efeknya insya allah kita akan mudah hafal, dan selalu menang dalam debat sehingga kita menjadi berwibawa di depan orang lain.
# SUPAYA DIKABULKAN HAJATNYA
Bacalah ayat “ Salamun kaulam mirrobi rohiem “ sebanyak 1.479 kali setiap hari.
# SUPAYA BISA MENGHILANG
Puasa selama 21 hari dan berbuka hanya minum 1 gelas kopi.
Ayat 9 pada
Insya allah jika berhasil, apabila kita ingin tidak terlihat oleh mata orang lain , bacalah ayat tersebut.
# LEMBU SEKILAN ( Tidak Bisa dipukul/ selalu meleset dalam jarak 1 kilan telapak tangan )
Puasa 6 hari dimulai hari sabtu, dan pati geni selama 2 hari 2 malam
Membaca ayat 9
# MENGHANCURKAN LAWAN / ORANG DZALIM
Ambil sebuah batu bata mentah / yang belum di bakar ( atau tanah liat yang dibentuk seperti batu bata ), pergilah ke pinggir sungai yang sepi jangan terlihat orang. Duduk bersila dan letakkan batu bata di depan kita, bacalah Yasin sebanyak 41 kali. Setiap selesai 1 kali baca buatlah 1 garis pada batu bata tersebut dengan paku.
Setelah selesai 41 kali, lakukan sholat mayit sambil menggambarkan bahwa batu bata yang kita sholati adalah orang yang akan kita hancurkan.kemudian lemparkan batu bata itu ke sungai.
NB : Efeknya adalah orang yang kita maksud akan mati dalam waktu singkat.
Di sarankan untuk tidak melakukan ini, karena nanti di akhirat akan di hisab sebagai pembunuh.
Demikian seklumit saduran hikmah
KEGAGALAN DALAM AMALAN
Saat kita sedang mengamalkan suatu ilmu ( khususnya Hikmah ) ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan ini
Bisa jadi kita sudah melaksanakan apa yang menjadi syarat dari suatu amalan ( misal Puasa, Pati geni, membaca amalan sekian ribu kali dll ), namun kenyataannya tidak berhasil.
Hal yang perlu di perhatikan dalam mengamalkan Ilmu Hikmah diantaranya yaitu :
- Mensucikan bathin dengan makan makanan yang halal
Makanan dan minuman yang kita makan setiap hari akan menjadi darah dan daging dalam tubuh kita, bila mana makanan dan minuman yang kita konsumsi adalah barang haram maka darah dan daging kita jauh dari suci, dan sudah pasti bathin kita akan selalu di isi kotoran dosa. Apakah mungkin tubuh yang haram bahkan najis akan di terima Allah ? logikanya, bila tubuh kita kotor dan bau, apa mau orang lain dekat dengan kita ? menjauh sudah pasti !
Makanan haram yang di maksud adalah : pertama, Makanan yang memang di larang dalam agama. Kedua, Makanan halal namun di dapat dari cara-cara yang tidak halal.
- Mengamalkan dengan ikhlas hanya semata karena Allah dan tidak ragu atas amalan yang kita lakukan.
- Tidak melakukan maksiat selama mengamalkan
Hindari hal-hal yang sudah pasti maksiat seperti Judi, Mabuk, Zina Dll, dan hindari dari barang-barang yang Subhat ( meragukan namun lebih mengarah ke maksiat/haram ). Berlakulah bijak terhadap semua orang.
Lalu apakah kalau sudah berhasil kita boleh melakukan maksiat ?
Boleh saja , itu hak anda ! namun perlu di ingat, maksiat akan di hisab sebagai dosa dan jika kita sudah berhasil dalam amalan kita maka cepat atau lambat laun ilmu itu akan sirna dari diri kita karena dimakan oleh maksiat yang kita lakukan.
- Pada saat mengamalakan benar-benar dalam kondisi terpaksa
Kondisi seseorang yang dalam kesulitan dengan yang tidak akan berbeda dalam segi mentalitas dan keseriusan serta kebutuhan dalam mengamalkan suatu ilmu. Orang yang dalam kesulitan akan sangat mengharapkan terkabulnya suatu amalan yang di lakukannya, dan ini mendorong mental orang itu menjadi kuat dan gigih. Anda bisa bertanya pada diri sendiri , apakah saya perlu untuk mengamalkan ini ? tengoklah pada kondisi diri anda untuk menjawabnya.
- Tidak menuntut segera di kabulkan oleh Allah
Kesabaran serta keikhlasan harus mendasari saat kita melakukan suatu amalan, jangan menuntut besok hajat saya harus terkabul atau Allah harus mengabulkan hajat saya setelah selesai amalan…
Jika anda telah mencoba berbagai amalan dan tidak berhasil, tengoklah kedalam diri kita apa yang tidak sesuai dengan syarat laku dari suatu amalan.
Mengapa dalam suatu amalan harus dibaca sekian kali, harus puasa, harus ini dan itu, misalnya mengapa harus membaca suatu ayat harus 1.000 kali, kok tidak 100 kali saja , kenapa harus puasa 21 hari kok tidak 2 hari saja …?
Jumlah bacaan, jumlah puasa dan lain sebagainya tidak lah semata-mata ditentukan oleh si penulis kitab. Suatu amalan Hikmah adalah di dasari dari pengalaman dari si penulis itu sendiri, contoh Si penulis memohon hajatnya di kabulkan, dan dia mengamalkan ayat 9 surat yasin dan di baca terus menerus tanpa tahu sampai kapan ia harus berhenti.. pada hitungan ke 1.479 ternyata dia mendapat wangsit dan hajatnya terkabul, kemudian dia menuliskan ke kitab bahwa agar hajatnya di kabulkan maka harus membaca 1.479 kali. Jadi jumlah hitungan itu di dapat dari pengalaman, mungkin amalan itu jika di lakukan oleh orang lain akan berbeda jumlahnya, bisa jadi lebih banyak atau bahkan mungkin hanya di baca 100 kali hajatnya sudah terkabul..!
Tentang puasa , banyak kalangan ulama saling kontroversi dalam implementasi puasa dalam pelaksanakan suatu amalan Hikmah.
Pada dasarnya dalam ajaran islam puasa hanya di lakukan pada saat – saat tertentu sesuai tuntunan syareat misal Puasa Romadhon, Puasa sunnah senin kamis dan puasa sunnah lainnya, tidak ada tuntunan puasa 21 hari, 41 hari bahkan pati geni ( tidak tidur tidak makan ) sehingga laku puasa seperti itu di haramkan oleh sebagian ulama.
Menilik ke belakang, sesungguhnya puasa itu menahan haus dan lapar ( tidak minum dan tidak makan ).Makan dan minum pada dasarnya adalah Mubah hukumnya ( Mubah adalah dikerjakan tidak berpahala dan di tinggalkan tidak berdosa ). Atas suatu kondisi tertentu, hukum makan dan minum bisa berubah menjadi wajib, sunnah bahkan haram.
Atas dasar hukum mubah itu maka Puasa sering di gunakan sebagai syarat laku amalan Hikmah. Namun perlu diperhatikan bahwa untuk berpuasa dalam laku amalan jangan di niatkan puasa seperti puasa sunnah / wajib, tapi niatlah untuk prihatin. Jadi puasa yang kita lakukan bukan puasa sunnah.
Kenapa harus puasa ?
Tujuan puasa dalam laku amalan adalah untuk lebih mengkhusukkan diri dan menghindari makanan dan minuman haram, serta menguatkan jiwa dan pikiran kita. Dengan perut yang terisi penuh makanan maka tingkat konsentrasi, kekuatan mental, dan semangat menjadi berkurang. Biasanya dengan puasa, seseorang menjadi sangat peka terhadap sesuatu dan lebih konsentarsi dalam mengamalkan ilmu.
Kesimpulannya :
Berhasil atau tidaknya amalan yang kita lakukan tergantung dari tingkat ketaqwaan serta keimanan kita kepada Allah swt.
Bisa jadi Amalan yang diberikan oleh seorang guru atau dari suatu kitab menjadi sangat mudah di kerjakan atau bahkan lebih ringan dari tuntunannnya. Misalnya anda bermunajat mohon di kabulkan hajatnya dengan syarat harus puasa 6 hari, karena anda di cintai Allah atas ibadah dan amal anda maka dalam 2 hari hajat anda sudah terkabul. Namun sebaliknya, karena anda di jauhi oleh Allah atas dosa-dosa anda, maka puasa yang seharusnya 6 hari bisa jadi menjadi 60 hari baru bisa di kabulkan,atau bahkan tidak di kabulkan sama sekali.
............. Tulang Bawang ...............
17 / 12 / 2007
1 comment:
trima kasih utk ulasan mengenai kaitan ayat dengan aspek efek yg terkandung di dalamnya.
salam kenal dan sukses selalu.
Post a Comment